ARTI JOMBLO SESUNGGUHNYA

Siang hari yg terik ini gue akan mencoba menumpahkan isi pikiran yg ada di kepala gue sekarang ini.Inilah zaman di mana kita tinggal di jagat internet sekarang ini.Gue merasa heran dgn temen gue yg gila2-an main twitter, bukannya mentionan (bhs twitter) dgn teman / berbagi informasi, ini malah nge-jawab pertanyaan2 kepo dri akun @AhSpeakDoang atau @SetanKepo, dll. Gue heran, apa gak capek tuh tangan nge-jawab pertanyaan2 yg sok pengen tau itu?!?  Yaaa.... begitulah kehidupan jomblo.. Selalu tidak ada teman untuk diajak berbagi suka, duka, maupun kue. Gue rasa kata "jomblo" udah gak asing lagi di telinga kita2, apalagi ngeliat org yg bernasib jomblo! Walaupun sebenarnya gue jomblo juga sih, heheheee.... Eits!! Tapi gue lebih milih status "single" dri pada "jomblo". Karna menurut gue sih kastanya agak lebih tinggi dikit dri pada jomblo. Di dunia percintaan jomblo adalah kasta terhina bro! Ibarat single adalah kemiskinan, jomblo sangat jauh di bawah garis kemiskinan! Parah. Hidupnya sepi. Kayak zaman batu. Kuburan. Miris.










Walau single dan jomblo berstatus sama : "ALONE", gue tetep milih jdi single! Bagaimanapun caranya! Masalah buat loe?! Adalah temen gue satu kelas, sebut saja namanya Mo. Dia adalah jomblo kelas akut stadium 4! Hidupnya sepi, menderita. Tiap hari didzolimi sama teman2 satu kelas, baik cewek, cowok, maupun cewok. EH?! Sebenarnya penggilan "Mo" itu berasal dri kata "maho", supaya enak didengar, jd disingkat "Mo". Gue pernah minjem hp salah satu temen gue yg jomblo juga, gue terharu, cidih ngeliatnya. HP-nya sepi banget kayak kuburan Cina! Pulsanya tragis! Memilukan. Gue tanya apa fungsi HP buat dia, tau gak apa jawabnya? Buat Alarm! Astaga! Gue langsung mimisan di situ. Sekonyong-konyong punya HP yg lumayan canggih, fungsinya cuma buat hal yg sangat sederhana.

Kembali lagi ke Mo. Jujur, gue kasihan liat dia, walau gue terkadang liat dia, gue merasa seperti ngeliat diri gue sendiri. Jomblo! Tapi dia beda! Dari zaman spesies Homo Sapiens sampai spesies Homo Seksual dia masih terus menjomblo. Sabar ya sob, gue turut berbelasungkawa atas kepedihan loe! Setiap berkata begitu entah kenapa dia ingin selalu nge-jitak kepala gue. Mungkin karna terharu kali ye. Mungkin juga karna merasa terhibur dgn kata2 kerang laut gue.

Sampai sini dulu cerita gue. Salam gue buat org yg saat ini berstatus jomblo, jgn malu jadi jomblo! Kalian (sebaiknya "kita" kali ye) harus punya slogan. "KAMI JOMBLO DAN KAMI BAHAGIA!" Salam jomblo kini bukan nanti!
Jgn lupa follow twitter gue @rintosipartigor

Tentang Jomblo

JOMBLO bukan nama partai politik, JOMBLO juga bukan sejenis makanan kaleng yang biasa suka nongkrong di rak alfamart atau indomart. tapi jomblo itu sebutan atau julukan bisa juga disebut gelar buat seseorang dalam dunia percintaan. Dimana kastanya paling rendah dari semua gelar yang ada dalam dunia percintaan. Manusia manusia yang nasibnya alakadarnya atau kasarnya sih "SIAL" yang menyandang gelar ini pasti hidupnya selalu berhubungan dengan 2 hal yaitu : GALAU Dan HINAAN..

Awalnya sih ga ada yang menarik dengan status yang satu ini, toh cuma belum punya pasangan doang, ga bakal bikin patung biksu di candi borobudur pada pose alay, atau bikin para mayat yang udah ditanem di pemakaman umum pada bangun lagi, atau yang lebih ekstim lagi bikin para avatar dari negri api pada ikutan uji nyali. tapi seiring dengan perubahan zaman dari spesies homo sapiens sampe ke spesies homo seksual jadiin gelar ini sebagai bahan untuk nulis status facebook atau nulis tweet di twitter, bahkan ngejadiin judul skripsi para mahasiswa psikolog.. "iya kali".. Gue salah satu orang yang nasibnya kurang beruntung atau dalam persepsi lainnya ketularan virus ini. Gue udah duga pasti semua bakal berakhir seperti ini, setiap mahluk pasti bakal kembali ke asalnya, misal manusia tercipta dari tanah dan akan kembali ke tanah, sama halnya dengan JOMBLO. Mana ada mahluk di muka bumi ini bahkan di planet tetangga pun sampe keliling luar angkasa terlahir dalam keadaan berpasang pasangan, pasti mereka terlahir dalam keadaan JOMBLO atau alusnya sih SINGLE. kesimpulannya kalo sekarang kamu punya pacar jangan bangga dulu, karena pacar Lu juga dulunya JOMBLO, termasuk Lu juga. dan bisa jadi lu ini adalah mantan yang tertunda..

Tadinya sih gue ga percaya kalo gue sekarang "uhuk - uhuk" JOMBLO, sedikit curhat aja yah, tapi kayanya salah kalo gue curhat disini, apa lebih bae gue curhat ke mamah Dedeh aja kali. kemaren pacaran "sebelum putus sih" gue ngejalin hubungan sama seorang cewek yang mungkin kalo kata anak anak labilnya sih "GUE CINTA BANGET" agak lumayan lama sekitar 3 tahunan lebih gitu. Waktu yang cukup lama kalo ujung ujungnya gue balik lagi jadi pecundang ke status sial ini. Gue ga sadar apa karna emang dari sananya otak gue emang kurang sesendok atau gimana lah kalo hidup gue sekarang udah berubah. Ga ada lagi yang manggil gue sayang, ga ada lagi yang rajin sms nanyain udah makan apa belum, atau ga ada lagi yang terkadang ngegerogotin isi dompet gue kaya rayap gigitin kayu. semua memang udah berbeda dan hal itu yang bikin gue kena virus yang lainnya yaitu GALAU. gue ga peduli orang - orang disekitar gue, ada yang ngajak ngobrol gue malah bengong kaya ayam ngeliat kuntilanak maen perosotan TK,  sampe sampe gue juga nangis sambil salto belakang layaknya pemaen persipura abis nyetak gol. Sedih, prihatin, terharu, bahkan sampe temen - temen gue pada ngelakuin aksi ngumpulin kanebo bekas buat ngelap air mata gue yang ga berenti berenti kalo belum abis kaya kran mushola tua yang lupa dimatiin.entah karena mereka care sama gue atau malah cuma ngeledek secara alus tapi nyelekit make ditulis pesen di kardus yang bakal ngumpulin kanebo bekas itu tadi "Pray For Jomblo".

Karena gue pengen keliatan tegar dan berusaha move on dari kegalauan ini, akhirnya gue lampiasin di jejaring sosial yang bernama facebook, atau mungkin lebih pantes disebut facemart soalnya banyak banget orang yang berjualan disini, mulai  dari alat elektronik, pakaian, sampe obat kuat buat para pasangan yang ga pede dengan performanya di atas ranjang, "sungguh bodoh". Di facebook gue nulis status mungkin sehari bisa 30 - 40 kali, dan itu semua tentang celaan buat para fakir asmara  yang kastanya di level yang paling hina yaitu JOMBLO. hasilnya gue dipanggil dilingkungan gue beredar dengan sebutan "RAJA JOMBLO", kesannya gue lebih hina dari pada orang orang yang selalu gue ejek. malah suatu hari gue pernah dikunciin di toilet dari luar sama temen gue, tepatnya sih musuh kali yah! karena dia tersinggung sama status status gue yang dia rasa semua menjurus buat dia. dampaknya pun ketika adzan maghrib berkumandang gue berusaha keras ngebuka tuh pintu layaknya seekor kecoa yang berusaha membalikan badannya ketika terlentang pasrah, untungnya ada seseorang yang dengan baik hati ngebukain paku yg dijepitin di lobang gembok toilet itu, dan orang itupun nemuin gue dalam keadaan meringkel di lantai, percis kaya ikan mujaer yang mau dijual tapi ga dikasih air di ember tempat dia disimpen. dan gue pun SELAMAT.

14 Keuntungan Menjadi Jomblo

Jomblo itu tidak selamanya galao, menjadi jomblo pun ada 2 alasan, kemungkinan karena memang niat atau karena gak laku hehehee tapi apapun alasannya, menjadi jomblo memiliki keuntungan tersendiri, apa saja itu? yuk kita lihat sama-sama di bawah ini.

1. Bebas Bertemu Teman
Kalau banyak dari teman Kamu yang mengeluh lantaran jarang bertemu sejak Kamu mempunyai kekasih, kayaknya ada yang salah dengan hubungan Kamu dan si dia. Teman apalagi sahabat adalah orang terdekat yang setiap saat membantu. Bila Kamu tak punya pacar alias lajang, Kamu bebas bertemu dengan teman-teman dekat Kamu.
2. Memikirkan Diri Sendiri
Ngaku deh, yang sudah punya pasangan, kepala Kamu tentu terbagi untuk memikirkan kepentingan si dia dan diri sendiri. Bahkan seringkali, Kamu terpaksa mengorbankan waktu pribadi untuk dia. Bandingkan menjadi lajang, Kamu punya banyak waktu memikirkan diri sendiri.
3. Menjadi Lebih Sehat
Kalau punya pasangan suka begadang, paling tidak Kamu mesti menemani si dia jalan, minimal menerima teleponnya selarut apa pun. Hal itu tidak akan terjadi kalau Kamu lajang, bisa tidur lebih awal. Imbasnya, Kamu lebih sehat.
4. Jauh Dari Stres
Ada seorang teman yang selalu curhat soal kebiasaan buruk pasangannya dan sikap keluarganya yang belum bisa menerima dirinya sepenuhnya. Akibatnya, konsentrasi si cewek terganggu dan mudah stres. Bila Kamu lajang, hal itu tidak terjadi. Dengan catatan, Kamu menerima dan enjoy dengan status lajang Kamu, kalau tidak, tetap saja Kamu stres, ya kan?
5. Jauh Dari Sakit Hati
Berapa banyak lelaki bisa setia? Hm, seperti menemukan jarum di tumpukan jerami. Itu risiko yang harus Kamu tanggung kalau punya pasangan. Sebaliknya, saat Kamu melajang, pertarungan terberat yang perlu dihadapi adalah kesendirian, dan bisa ditanggulangi jika Kamu punya banyak teman.
6. Jadi Lajang Itu Murah
Tak perlu menyiapkan dana untuk dua orang kalau Kamu pergi ke mana-mana. Memang, kalau pacaran, ada pasangan yang membayari makanan. Tetapi, berapa banyak, sih? Kadang, Kamu pun harus membayar diri sendiri juga, atau kalau pasangannya matre, Kamu yang kena. Jadi lajang, lebih murah, karena hanya harus bayar untuk 1 orang saja.
7. Banyak Waktu untuk Keluarga
Biasanya kalau punya pasangan, waktu Kamu lebih banyak dihabiskan bersama si dia. Keluarga sering dijadikan urutan ke sekian. Nah, kalau lajang, Kamu punya banyak waktu untuk keluarga.
8. Leluasa Mewujudkan Rencana Sendiri
Seorang teman mendapat beasiswa ke luar negeri. Tetapi karena mau menikah, pendapat calon suaminya mesti ia dengarkan sehubungan dengan rencananya. Sialnya, calon suaminya tak mau ditinggal setelah menikah. Maka bimbanglah ia, memilh meneruskan kuliah atau menuruti permintaan calon suaminya. Kalau Kamu jadi lajang, Kamu bebas mewujudkan rencana dan impian Kamu.
9. Bisa Berkencan dengan Siapa Saja
Dengan status lajang, Kamu bisa berkencan dengan siapa saja. Mau menonton dengan si A, makan malam dengan si B, jalan-jalan bersama si C, tak ada yang melarang. Sambil, tentu saja, kalau masih berniat dapat pasangan, leluasa memilih mana yang pas jadi pendamping Kamu.
10. Fokus Pada Karier
Mau bekerja akhir pekan, atau lembur, atau ditugaskan ke mana saja, demi meningkatkan karier, Kamu tak perlu minta izin, kecuali kepada orangtua. Tanpa pasangan, Kamu bisa memutuskan sendiri langkah terbaik untuk meniti karier.
11. Bebas Melakukan Kesenangan dan Hobi
Bayangkan bila hobi Kamu travelling, sementara pasangan Kamu tidak suka. Atau hobi Kamu shopping, sementara si dia gemar menabung. Banyak pula perempuan yang suka hangout, sementara pasangannya sukanya berdiam diri di rumah. Bila Kamu lajang, Kamu bebas melakukan hobi Kamu.
12. Bebas Berpakaian ala Kamu
Banyak pasangan suka mengatur bahkan mengatur penampilan Kamu. Syukur-syukur kalau pilihannya cocok dengan Kamu. Kalau tidak, Kamu tidak menjadi diri sendiri. Tetapi saat Kamu melajang, bebas mengenakan busana apa pun yang Kamu sukai. Asal pede, tak ada yang berani mengkritik atau berusaha mengubah Kamu.
13. Tak Ada Wajib Lapor
Berapa kali Kamu harus menelepon si dia mengatakan Kamu ada di mana, sedang apa, dan apa yang akan Kamu lakukan? Itu konsekuensi menjadi pasangan seseorang. Tetapi kalau Kamu melajang, Kamu bebas melakukan apa yang Kamu suka. Yang perlu Kamu lakukan adalah bertanggung jawab pada diri sendiri.
14. Mudah Menjalin Hubungan Baru
Banyak lajang yang merasa sedih dan putus asa, belum dapat pasangan sampai saat ini. Ladies, jadi lajang bukan berarti Kamu sendirian atau kesepian. Kamu punya banyak waktu untuk bertemu dengan orang baru, dan menjalin pertemanan dengan siapa pun tanpa dicemburui siapa pun.
Gimana  ??  enak atau tidak jadi jomblo  ?? kalo enak, jadi jomblo aja…